Influencer, content creator, bahkan affiliator kini banyak dirilik brand untuk menjalankan strategi marketing mulai dari membantu memasarkan produk atau brand hingga meningkatkan penjualan. Opini para influencer mampu mempengaruhi dan menjangkau audience yang cukup luas, mulai dari para followersnya sampai ke masyarakat umum melalui postingan atau video di akun media sosial.
Tren kerja sama dengan influencer semakin hari terus mengalami pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan ini terjadi seiring meningkatnya penggunaan media sosial yang mengalami pergeseran fungsi di mana saat ini menjadi salah satu channel untuk pemasaran. Berdasarkan data dari Influencer Marketing Hub (2024), pertumbuhan nilai untuk industri influencer marketing global mencapai $24 miliar (meningkat dari $21,1 miliar pada tahun 2023).
Berdasarkan data dari We Are Social & Hootsuite (2024) tercatat sebanyak 167 juta orang menggunakan media social di Indonesia dengan rata-rata waktu penggunaannya mencapai lebih dari 3 jam per hari. Dengan angka ini menjadi peluang besar bagi brand-brand untuk menjangkau audience langsung.
Survei dari Nielsen yang menunjukkan 92% konsumen tertarik membeli sebuah produk dari rekomendasi dari orang, termasuk influencer dibandingkan dari melihat iklan. Kondisi ini yang menjadikan strategi promosi di era digital dengan basis influencer menjadi lebih efektif dan powerfull untuk membangun, meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen sekaligus meningkatkan penjualan.
Sektor UMKM, berdasarkan data dari ecommerce Tokopedia di tahun 2023 menyebutkan kampanye yang melibatkan micro-influencer mengalami peningkatan penjualan sampai dengan 30% dibandingkan dengan promosi biasa. Dari angka ini memperlihatkan bahwa influencer tidak hanya memberikan dampak meningkatkan brand awarenes, namun berdampak pada penjualan.
Dengan adanya data-data di atas kerja sama dengan influencer tidak lagi hanya sekadar menjadi trend, namun menjadi masuk dalam startegi pemasaran yang signifikan membantu penjualan jika dilakukan dengan perencanaan yang tepat.
Meskipun demikian, tidak seluruh influencer mampu mencapai KPI yang telah ditentukan. Bahkan beberapa pemilik usaha yang harus mengeluarkan biaya promosi yang cukup tinggi untuk kerja sama dengan influencer namun hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
Untuk mencegah hal tersebut, sebagai pemilik usaha harus paham dan memperhatikan beberapa hal berikut sehingga strategi kerja sama dengan influencer mendapatkan hasil yang optimal. Mari bahas di artikel ini!
Seringkali pelaku bisnis tidak mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan sebelum melakukan kerjasama dengan influencer. Cukup melakukan promosi dengan influencer tanpa melihat kecocokan antara audience mereka dengan audience dari brand pemilik usaha.
Akibatnya ini akan menimbulkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan brand bekerja sama dengan influencer tersebut. Sehingga tidak mampu mencapai target yang diinginkan. Sederhananya, produk atau jasa bisnis milikmu yang dipromosikan oleh influencer tidak dapat menjadi solusi bagi kebutuhan bagi para pengikut followers.
Oleh karena itulah, sebelum bekerja sama dengan influencer pastikan tujuan dan target apa yang inginkan misalnya seperti;
Jadi, tujuan bekerja sama dengan influencer, content creator, atau affiliator harus jelas agar mengetahui strategi kerjasama seperti apa yang akan dilakukan dan memudahkan para influencer dalam mencapai objective yang telah ditentukan.
Baca Juga: Pengertian Endorse Influencer dan Tips Memilihnya
Menentukan anggaran yang tepat merupakan hal penting sebelum kampanye marketing termasuk kerjasama dengan influencer dilakukan. Karena pada umumnya tingkatkan influencer berbeda-beda dan ini akan mempengaruhi rate card setiap influencer yang akan digunakan untuk mempromosikan produk dan brand Anda. Oleh karena itu pastikan influencer yang dipilih sesuai dengan budget dan target promosi yang akan dijalankan.
Baca Juga: 4 Tahapan Penyusunan Anggaran Bisnis
Setelah menentukan tujuan dan alokasi budget, kamu juga perlu membuat konten menarik (powerful dan impactful) agar produk atau jasa yang ditawarkan memiliki banyak peminat. Perlu diketahui bahwa konten menjadi salah satu kunci penting untuk mencapai objective yang telah ditentukan di awal. Beberapa konten yang dapat digunakan bisa berupa desain gambar, video, caption, headline, atau artikel promosi.
Baca Juga: Mau Penjualan Semakin Meningkat? Ikuti Cara Buat Video Reels untuk Promosi Bisnis Berikut Yuk!
Ketika bekerja sama dengan influencer, penting untuk memastikan bahwa audiens mereka selaras dengan target market bisnis Anda. Relevansi audiens akan sangat menentukan efektivitas kampanye yang dijalankan, karena pesan promosi hanya akan berdampak maksimal jika diterima oleh orang-orang yang memang berpotensi menjadi pelanggan.
Misalnya, apabila bisnis Anda bergerak di bidang kuliner sehat, maka influencer yang memiliki pengikut dengan minat gaya hidup sehat akan jauh lebih tepat dibanding influencer di bidang lainnya. Dengan kesesuaian ini, peluang terciptanya engagement dan konversi penjualan pun menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Pengertian Target Audiens dan Cara Menentukannya untuk Bisnis
Evaluasi hasil promosi online menggunakan influencer marketing merupakan langkah penting untuk mengetahui sejauh mana kampanye yang dijalankan memberikan dampak nyata bagi bisnis. Proses ini dapat dilakukan dengan mengukur berbagai indikator, seperti tingkat engagement (like, komentar, share), jumlah kunjungan ke website, pertumbuhan followers, hingga konversi penjualan.
Dengan analisis menggunakan data yang tepat, pemilik usaha dapat menilai apakah kerja sama dengan influencer sudah sesuai dengan tujuan awal, seperti meningkatkan brand awareness atau mendorong transaksi. Selain itu, evaluasi juga membantu menemukan strategi mana yang efektif dan area mana yang perlu diperbaiki untuk kampanye berikutnya, sehingga investasi pada influencer marketing bisa memberikan hasil yang lebih optimal.
Baca Juga : Manfaat Evaluasi Usaha dan Tahapan untuk Melakukannya
Semakin canggihnya dunia digital saat ini tentu promosi bisnis semakin mudah untuk dilakukan, tidak hanya menggunakan media sosial tapi juga dengan bantuan influencer. Namun, kamu juga harus teliti ketika memilih influencer untuk mempromosikan produk bisnis, ya. Pastikan bahwa pasar atau orang-orang yang mengikuti influencer tersebut memiliki target pasar sama dengan bisnis milikmu. Lebih jelasnya, berikut ini beberapa tipe influencer dalam bisnis melansir dari laman Influencer Marketing Hub:
TIpe pertama adalah nano influencer yang biasanya memiliki jumlah pengikut atau followers di media sosial sebanyak 1K–10K. Umumnya, mereka memiliki engagement cukup tinggi dengan para pengikutnya di media sosial.
Nano influencer ini juga bisa menjadi pendukung yang sangat vokal ketika kamu sedang mempromosikan sebuah produk bisnis. Lebih menariknya lagi, influencer akan turun langsung untuk melakukan review produk dengan memberikan rekomendasi dan komentar otentik di media sosial. Tujuan dari review tersebut agar orang yang melihatnya menjadi sangat penasaran, tertarik dan berakhir membeli untuk coba secara langsung.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Manfaat Testimoni Pelanggan untuk Bisnis
Apabila kamu memiliki bisnis dengan skala kecil hingga menengah dengan anggaran pemasaran terbatas, maka tipe nano influencer ini bisa menjadi pilihan paling tepat. Selain karena memiliki lingkup pasar yang lumayan luas, biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Jadi, nano influencer memang menjadi pilihan bagus jika ingin menguji peluncuran produk atau layanan dengan niche baru.
Tipe kedua adalah micro influencer yang memiliki jumlah pengikut atau followers antara 10K–100K di media sosial. Walaupun memiliki jumlah pengikut yang cukup besar, mikro influencer sendiri masih dapat diterima oleh pengikut mereka dan cenderung memiliki engagement yang cukup baik dengan audiens.
Pada level ini, micro influencer cenderung lebih fokus pada niche tertentu saja, sehingga memiliki engagement lebih tinggi. Jadi, kamu akan lebih mudah untuk mempromosikan sebuah produk baru bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Micro Influencer dan Keuntungannya untuk Promosi Usaha?
Apabila skala bisnis yang dijalankan termasuk besar atau menengah, serta sudah memiliki target pasar yang jelas, maka micro influencer menjadi yang pilihan paling tepat. Pasalnya, mereka akan cenderung memiliki hubungan atau engagement yang cukup baik dengan para pengikutnya. Dengan begitu, secara otomatis para pengikutnya lebih cepat atau tertarik untuk mendengarkan pesan pemasaran tertentu tentang sebuah produk.
Tipe ketiga adalah macro influencer yang memiliki jumlah pengikut di media sosial antara 100K–1M. Selain itu, macro influencer ini cenderung memiliki daya tarik yang lebih luas daripada micro influencer.
Orang-orang yang termasuk dalam tipe macro influencer umumnya adalah seseorang selebritas di internet contohnya seperti selebgram, blogger, vlogger, atau podcaster. Mereka tidak hanya sekadar memiliki audiens yang besar tapi juga kemungkinan telah mengembangkan audiens selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Baca Juga: Cara Kerja Marketing dalam Bisnis
Macro influencer ini sangat bagus untuk meningkatkan kesadaran merek, produk, dan layanan bisnis. Jadi, waktu paling tepat untuk bekerjasama dengan macro influencer adalah saat awal membangun bisnis, dimana kamu bisa meningkatkan tingkat engagement dengan audiens dan memperluas jangkauan merek.
Macro influencer biasanya populer sebagai seorang content creator seperti blogger atau podcaster atau bisa juga menjadi influencer media sosial di YouTube, Facebook, atau TikTok.
Tipe keempat adalah mega influencer yang memiliki jumlah pengikut di media sosial lebih dari 1 juta pengikut. Biasanya orang-orang yang termasuk dalam mega influencer adalah kalangan selebritas. Apabila ingin menggunakan jasanya maka setidaknya perlu mempersiapkan anggaran pemasaran yang cukup besar
Kamu bisa mulai bekerjasama dengan mega influencer ketika sedang menjalankan sebuah kampanye bisnis dan memiliki anggaran yang besar. Nantinya, mega influencer dapat menampilkan produk bisnis milikmu kepada seluruh pengikutnya di platform yang mereka punya, sehingga akan sangat bagus untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik lintas segmen.
Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi menggunakan influencer memang membutuhkan banyak pertimbangan dan tujuan yang jelas. Hal ini akan memudahkan kamu dalam menilai keberhasilan kampanye promosi yang dijalankan.
Namun, keberhasilan bisnis tidak hanya bergantung pada promosi saja. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan juga menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan bisnis agar lebih efisien dan efektif. Salah satu cara terbaik adalah dengan menggunakan solusi digital terlengkap dari Youtap.
Sebagai fintech company yang berkembang menjadi software house, Youtap menghadirkan platform terintegrasi yang mencakup berbagai aspek bisnis:
Dengan dukungan teknologi Youtap, promosi melalui influencer dapat lebih terukur, efisien, dan memberikan hasil maksimal. Pelajari lebih lanjut dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan bisnismu. Klik banner di bawah ini untuk berbicara langsung dengan tim Alisa Youtap sekarang!