March 27, 2023

7 Perubahan Perilaku Konsumen Selama Ramadan yang Perlu Dipahami

Demi tetap bisa berkomunikasi secara efektif dalam menjualkan produk bisnis, kamu perlu memahami beberapa perubahan perilaku konsumen selama Ramadan seperti berikut.

POST EVENT 7.7 MOBILE
Isi Artikel

Umumnya, bulan Ramadan menjadi salah satu momen spesial baik bagi orang muslim dan juga para pemilik bisnis. Dimana perilaku konsumen selama Ramadan berbeda dari bulan-bulan biasanya, karena adanya perubahan pola makan, aktivitas harian, hingga tradisi selama satu bulan penuh. Melihat perubahan tersebut tentunya kamu sebagai pelaku bisnis wajib untuk mengetahui dan memahaminya agar dapat membuat strategi marketing yang cukup efektif, tepat sasaran pada target konsumen. 

Apa Itu Perilaku Konsumen?

perubahan perilaku konsumen
Gambar: freepik.com

Melansir dari laman HubSpot , perilaku konsumen adalah sebuah kebiasaan individu dalam hal belanja atau membeli suatu produk. Dimana hal pembelian tersebut biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk tren sosial, pola frekuensi, dan latar belakang keputusan masing-masing orang. 

Jadi, ketika berbisnis sangat penting untuk mempelajari perilaku pelanggan agar bisa memahami target audiens dan menciptakan penawaran produk serta layanan menarik. Memahami perincian terkait dengan perilaku konsumen dapat membantu bisnis berkomunikasi yang lebih efektif dan menyenangkan dengan pelanggan. 

Biasanya, ada tiga faktor yang memengaruhi perubahan perilaku konsumen yaitu pribadi, psikologis, dan sosial. Di bulan Ramadan sendiri terjadi perubahan perilaku konsumen, karena adanya faktor pribadi maupun sosial. Seperti kita tahu, memang sudah menjadi tradisi di Indonesia ketika Ramadan, ada banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi demi menyambut momen-momen penting buka puasa bersama atau merayakan Lebaran. 

Lalu, Apa Saja Perubahan Perilaku Konsumen Saat Bulan Ramadan?

perubahan perilaku konsumen
Gambar: freepik.com

Berikut beberapa perubahan perilaku konsumen saat bulan Ramadan:  

1. Perubahan Jam Istirahat Pada Konsumen

Menurut penjelasan Niagahoster yang mengutip data dari hasil pengamatan Google pada Ramadan 2017, bahwa pada umumnya masyarakat Indonesia banyak yang memanfaatkan waktunya untuk beristirahat selama bulan tersebut. 

Perubahan jam istirahat itulah yang membuat pola makan serta waktu luang tidak seperti bulan-bulan biasa. Seperti kita ketahui bersama, pola makan orang Indonesia biasanya tiga kali dalam sehari (pagi, siang dan malam), namun berubah menjadi hanya dua kali sehari, pada waktu sahur dan buka puasa. 

Selain itu, ada juga libur panjang menjelang Hari Raya Lebaran, yang akan dimanfaatkan untuk belanja kebutuhan atau hanya sekadar beristirahat dari rutinitas. Banyaknya waktu istirahat saat Ramadan inilah yang membuat masyarakat lebih sering untuk menghabiskan waktu dengan melihat situs-situs online.

Jadi, untuk bisa mempromosikan produk jualan lebih efektif selama Ramadan, ada baiknya untuk membuat konten marketing yang ringan. Dimana konten tersebut dapat menemani konsumen di sela-sela waktu istirahat mereka selama bulan Ramadan.

Konten ringan yang dimaksud adalah dapat menghibur masyarakat dan masih berkaitan dengan bulan Ramadhan. Supaya lebih menarik, kamu bisa membuat konten yang bisa memicu rasa penasaran banyak orang atau konten bersambung, sehingga bisa ditayangkan setiap harinya selama Ramadan. 

2. Perubahan Waktu Online 

Telah disebutkan sebelumnya bahwa adanya perubahan jam istirahat selama Ramadan, hal ini pun juga berdampak pada aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing orang. Banyak orang lebih memilih aktivitas yang tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga selama berpuasa, salah satunya dengan berselancar di internet, baik itu sekadar main game atau melihat berita terbaru di media sosial. 

Menurut data dari laman Kompas, diketahui bahwa waktu yang telah dihabiskan oleh user atau pengguna WhatsApp di Indonesia yaitu sekitar 30,8 jam per bulan, Instagram 17 jam per bulan, Facebook 17 jam per bulan, Twitter 8,1 jam per bulan, kemudian TikTok 13,8 jam per bulan. Lalu, YouTube memang masih tetap menduduki posisi paling atas dengan rata-rata waktu penggunaan 25,9 jam per bulan.

Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia tersebut, tentu saja saat Ramadan jumlah waktu yang dihabiskan untuk online akan lebih meningkat, mengingat ada banyak waktu untuk beristirahat dari rutinitas. 

Jadi, dengan adanya peningkatan konsumsi online selama Ramadan  ini, membuat para pelaku bisnis harus bekerja lebih ekstra untuk bisa menambahkan konten-konten hiburan atau seputar informasi tentang perusahaan yang cukup menarik. 

3. Perubahan Kegiatan Dalam Hal Berbagi 

Berdasarkan data dari Think Ramadhan With Google, kata kunci untuk pencarian zakat ternyata mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama bulan Ramadan. Dimana, banyak sekali masyarakat Indonesia mulai mencari tahu terkait dengan zakat dan sedekah, tak lupa beserta tata caranya. 

Melihat data perubahan perilaku konsumen tersebut, tentu bisa menjadi peluang yang cukup menguntungkan bagi para pelaku bisnis ketika sedang menjalankan kampanye promo Ramadan, lho. Sebagai contoh kampanyenya adalah membuat promo dengan setiap pembelian produk jualanmu, maka para konsumen bisa ikut serta menyumbangkan uang mereka untuk organisasi zakat terpercaya. 

Melalui promo tersebut, dipastikan konsumen juga akan antusias untuk terus berbuat kebaikan. Jadi, konsumen tidak hanya sekadar membeli produk, tapi juga melakukan kebaikan dengan menyumbangkan sebagian uangnya kepada orang yang memang lebih membutuhkan.

4. Perubahan Kebiasaan Menonton Video Online 

Dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu online selama bulan Ramadan. Lalu, salah satu aktivitas di dunia maya yang banyak dilakukan oleh mereka adalah menonton video-video menghibur secara online.

Menarik data dari Think With Google, diketahui bahwa perubahan perilaku paling besar terjadi di saat pagi hari sebelum matahari terbit atau waktu sahur. Pada saat itulah terjadinya peningkatan aktivitas yang melakukan pencarian melalui perangkat seluler mereka. Salah satu pencarian paling populer adalah video online. 

Peningkatan yang tercatat menurut Niagahoster berada di dua platform yaitu YouTube dan Facebook. Dimana selama Ramadan jumlah peningkatan waktu menontonnya mencapai 1.5 kali lipat dibandingkan bulan-bulan lain pada tahun 2017. Kemudian, video-video terkait bulan Ramadan yang paling banyak disukai oleh masyarakat. Apabila marketing bisnismu belum memiliki konten video untuk kampanye, ada baiknya segera mulai membuatnya, ya. 

5. Perubahan Perilaku Terhadap Promo Belanja 

Umumnya, masyarakat pasti menyukai promo belanja karena bisa mendapatkan berbagai macam produk dengan harga miring. Oleh karena itulah banyak sekali perusahaan berusaha untuk membuat promo-promo menarik seperti saat Ramadan, Lebaran, atau Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Promo ini sendiri tidak terbatas pada online saja, tapi juga bisa dilakukan secara offline.

Hal itu pun akan menarik minat masyarakat untuk membeli produk-produk yang kamu jual karena memiliki harga yang jauh lebih terjangkau. Pasalnya, saat bulan puasa bahkan hingga menjelang Lebaran, ada banyak hal yang harus dipenuhi oleh masyarakat, khususnya untuk kebutuhan pokok seperti minyak, beras, dan gula. Sehingga mereka akan mencari promo yang paling menguntungkan ketika berbelanja. 

Melihat perubahan perilaku konsumen tersebut tentu membuat promo khusus selama bulan Ramadan menjadi sebuah keharusan. Ketika menjalankan promo ini, para Bos juga bisa mencoba memberikan bonus, diskon, atau penawaran lainnya. 

6. Perubahan Dalam Hal Jumlah Transaksi yang Lebih Banyak 

Adanya macam-macam promo yang telah disebutkan tadi, tentu membuat aktivitas belanja masyarakat akan terus meningkat. Dilihat dari data internal Google, ternyata transaksi e-commerce meningkat sebanyak dua kali lipat selama bulan Ramadhan di tahun 2017.

Tak hanya online, tapi transaksi belanja offline pun juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai transaksinya bahkan meningkat sampai 50 persen dibandingkan dengan event yang sama pada tahun 2016. Produk yang sukses terjual baik online maupun offline pun sangat bermacam-macam mulai dari kebutuhan pokok, makanan, tiket pesawat, pakaian hingga paket internet. 

Jadi, bisnis online maupun offline sama-sama memiliki peluang yang besar untuk bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak selama Ramadan. Jenis produk yang dapat dijual pun bermacam-macam, jadi pilihlah yang memang sesuai dengan budget atau keahlianmu. 

7. Perubahan Penampilan Selama Ramadan

Perubahan terakhir yang juga harus dipahami oleh para pelaku bisnis adalah keinginan masyarakat untuk memberikan penampilan terbaik selama Ramadan hingga Hari Raya Lebaran nanti. Umumnya, banyak orang berlomba-lomba untuk memberikan penampilan terbaik di Hari Raya Lebaran, sehingga mereka mulai mencari pakaian muslim dengan model-model yang menarik. 

Melihat hal tersebut, tentu membuat pelaku bisnis harus bisa menciptakan pakaian yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu bagaimana bisa berpenampilan terbaik di Raya Lebaran. Selain itu, pastikan juga kamu mampu meyakinkan konsumen bahwa produk atau jasa yang dijual mampu membuat penampilan mereka jadi lebih baik. 

Itulah beberapa perubahan perilaku konsumen selama Ramadan yang perlu diketahui oleh para pelaku bisnis. Tujuannya untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen dan membuat kamu mendapatkan keuntungan lebih banyak. 

Bagi kamu yang ingin beli produk untuk kebutuhan bisnis, kini bisa langsung menggunakan aplikasi Youtap BOS  upgrade terbaru dari Portal Usaha. Melalui aplikasi satu ini kamu bisa melihat secara lengkap tentang laporan penjualan, analisa produk, transaksi terbaru, sekaligus membeli macam-macam produk kebutuhan usaha melalui Belanja Stok.

Jadi, selain untuk dashboard penjualan sebuah bisnis usaha, Youtap BOS juga menjadi B2B marketplace. Dimana Youtap akan menjadi sebuah platform untuk mendukung penjualan antara pelaku bisnis yang satu dengan lainnya. Tapi tidak hanya itu saja, karena hal lain yang lebih menarik adalah Youtap BOS juga memberikan akses bagi publik yang bahkan belum bergabung sebagai merchant Youtap untuk melakukan pembelian produk dengan jumlah banyak di Belanja Stok. 

Yuk, segera beralih ke Youtap BOS untuk mengakses seluruh data penjualan usahamu atau bisa langsung bergabung jadi merchant Youtap hanya dengan download aplikasi di Google Play Store atau Apps Store

Silahkan isi form untuk mendownload e-book!
Link download akan muncul otomatis setelah mengisi data.
Terima kasih! Silahkan download e-book berikut.
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Postingan Terkait

Kembali ke Halaman Utama