January 5, 2022

Dari Tukang Jualan Jadi Pengusaha, Gimana Caranya?

Banyak kisah pengusaha sukses, berawal dari berjualan di pinggir jalan. Apa strateginya agar tukang jualan bisa naik kelas?

POST EVENT 7.7 MOBILE
Isi Artikel

Banyak kisah pengusaha sukses, berawal dari berjualan di pinggir jalan. Apa strateginya agar tukang jualan bisa naik kelas?

Kalau melihat kondisinya sekarang, banyak orang tak mengira jika pengusaha properti ini dulunya berprofesi sebagai tukang tambal ban di pinggir jalan. Haji Irwan Hasan, dilansir Kumparan, sekarang telah memiliki tujuh lokasi perumahan yang tersebar di Makassar, Gowa, dan Takalar, Sulawesi Selatan. 

Mulai dari usaha tambal ban, lalu jual beli ban bekas dan velg bekas, hingga kemudian menjadi pengusaha properti yang sukses adalah tahap-tahap yang dilalui oleh pengusaha tersebut. Kisah yang menginspirasi ini menarik untuk dipetik pelajarannya. 

Tekad yang Kuat 

Menyimak  kisah perjalanan hidup sang pengusaha kelahiran Makassar itu, kesimpulan pertama yang dapat dipetik adalah adanya tekad yang kuat untuk sukses. Tekad yang kuat untuk dapat meraih pendidikan hingga jenjang perkuliahan, membuatnya tak malu dan ragu untuk membuka usaha tambal ban di depan rumah sejak kelas tiga SMP. 

Ayahnya yang tukang jualan ikan di pasar, memiliki 14 anak dimana Haji Irawan Hasan adalah anak bungsu. Dapat dibayangkan, bagaimana seorang pedagang ikan menghidupi 14 orang anak-anaknya. Namun kondisi itu justru membuat si bungsu bertekad untuk bisa membiayai kuliahnya sendiri. Sampai dengan kuliah di semester awal, ia menekuni profesi tukang tambal ban. 


Baca Juga: 8 Inspirasi Usaha Untung Besar yang Patut Dicoba

Tak Menyerah pada Keadaan  

Selanjutnya setelah menjalani kuliah, dia sempat memperoleh kesempatan magang kerja di Jepang selama 3 tahun di perusahaan mesin tempel merek Yamaha. Sepulang dari sana, bermodalkan uang hasil kerja magang, dia membuka usaha jual beli  ban bekas dan velg bekas. 

Lokasi usahanya di sebuah lahan kosong. Usaha itu berjalan selama tiga tahun, sebelum akhirnya tergusur karena lahan tersebut dibeli orang. Kegiatan jual beli yang sudah ramai dan meraih untung besar itu pun harus dipindahkan. Lalu ia kembali berjualan di depan rumah, di lokasi  usaha tambal ban.

Namun  keberuntungan tak berpihak. Usaha ini bangkrut. Nah, di sinilah pelajaran pentingnya. Tukang jualan ban bekas dan mantan tukang tambal ban itu tak menyerah pada keadaan. Kebangkitannya datang ketika bertemu dengan seorang kenalan yang menawarkan kavling tanah. Ide datang. Ia beli kavling tanah itu, lalu membangun satu unit rumah tinggal untuk dijual. Ternyata hasil penjualannya, dapat membeli dua kavling tanah berikutnya beserta biaya membangunnya. Alhasil terjual dua unit rumah. Seterusnya dari dua unit, menjadi lima unit yang terjual dan cukup untuk membeli satu hektar tanah lagi. Di atas lahan tersebut, ia membangun 70 unit rumah subsidi. 

Begitulah, lompatan keberhasilan dari seorang tukang jualan jasa tambal ban menjadi pengusaha properti sukses.

 

Baca Juga : 10 Usaha Menjanjikan Keuntungan Besar

Sedekah Tukang Jualan Siomay

Kisah inspiratif berikutnya datang dari seorang tukang jualan siomay yang biasa berjualan di depan sekolahan anaknya. Sri Wahyuni, tukang siomay itu, sekarang telah menjadi pengusaha sukses. Dilansir Republika, ia menceritakan, dalam keadaan suami sakit dirinya berjualan siomay sendirian. 

Seringkali ia menyedekahkan siomay dagangannya kepada anak-anak yang tak punya uang jajan.  Ternyata semakin sering bersedekah dengan ikhlas, justru keberkahan semakin datang kepadanya. Alhasil, keberuntungan datang dari berbagai penjuru dan membuatnya tak hanya bisa berdagang siomay tetapi juga bisa membuka toko kelontong yang menjual sembako. 

Pelajaran yang dapat dipetik dari tukang jualan siomay bisa menjadi pengusaha yang sukses adalah perbanyak bersedekah dengan ikhlas. 

Sukses Setelah di-PHK

Tukang jualan gorengan di pinggir jalan jika sukses, bukan hanya bisa meraup keuntungan besar, namun juga dapat membuka cabang-cabang baru yang membuka lapangan kerja bagi sesama. Kisah inspiratif ini dialami oleh seorang pengusaha gorengan dengan omzet Rp 140 juta per bulan dari 14 cabang.

Melansir Mediapakuan-Pikiran Rakyat, bermula dari peristiwa pemutusan hubungan kerja (PHK), Ridwan yang telah menganggur selama enam bulan, dengan sisa uang pesangon yang tinggal Rp5 ribu rupiah, akhirnya pergi ke tukang gorengan untuk bisa mengganjal perut. 

Sambil menikmati gorengan, dia menanyakan lowongan kerja kepada penjual gorengan tersebut. Kebetulan memang sedang dibutuhkan karyawan untuk usaha gorengan, dan Ridwan pun direkrut.  

Dengan upah sebesar Rp15 ribu per hari, Ridwan menjalani profesinya sebagai karyawan dari tukang gorengan selama 5 tahun. Setelah cukup pengalaman dan modal, dia meminta izin pada bosnya untuk membuka usaha gorengan sendiri. 

Pindah Lokasi Usaha

Namun usaha gorengan yang dimulai sendiri oleh Ridwan mengalami kegagalan. Bahkan, sampai dua kali gagal. Akhirnya ia pun memutuskan untuk pindah mencari  lokasi baru untuk berjualan gorengan.  

Nah, ini pelajarannya. Kegagalan di lokasi pertama, bukan berarti akan gagal seterusnya. Setelah pindah ke lokasi jualan yang baru, ternyata dagangannya laris dibeli orang. Dalam sekejap, kata Ridwan yang juga ada di Youtube, gorengannya ini bisa meraup omzet sampai Rp 1 juta,  dalam waktu dua jam saja, saat kondisi rame. 

Jatuh Bangun itu Hal Biasa 

Salah satu  pelajaran penting yang perlu dipahami oleh para pembelajar dalam dunia usaha, adalah bahwa kondisi usaha itu tidaklah stabil terus. Jatuh bangun dalam berusaha merupakan hal yang biasa ditemui, seperti dialami oleh Ricky BM, seorang pengusaha dengan brand Keripik Bagja. 

Dilansir dari Media Indonesia, sejak SMA Ricky  telah berdagang keripik secara berkeliling dari satu  tempat ke tempat lainnya, mengalami jatuh bangun dalam berusaha. Tak malu dia membagikan kisah jatuh bangun usahanya di akun Instagramnya kepada para followers nya yang berjumlah lebih dari 125 ribu akun. Berkat kemampuannya memotivasi orang, dia mengaku sering diundang menjadi pembicara pada berbagai acara  kemahasiswaan dan calon pengusaha. 

Kesimpulan 

Dari beberapa kisah inspiratif tadi, dapat disimpulkan bahwa naiknya derajat tukang jualan menjadi pengusaha dapat terjadi karena adanya perjuangan keras, berjuang dari nol hingga ke tahap sukses. Hal itu hanya dapat dilakukan apabila memiliki  tekad kuat dan semangat pantang menyerah. Jatuh bangun dalam kehidupan adalah hal yang biasa bagi seorang pengusaha. Dan jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, dengan cara rajin bersedekah. 

Selanjutnya, untuk mengelola usaha agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif, sebaiknya gunakan aplikasi digital.  Youtap menyediakan Solusi Usaha, sebuah aplikasi digital  yang dapat dipergunakan untuk membantu usaha kecil yang sedang kamu kelola saat ini dapat tumbuh dengan pesat. 

Aplikasi usaha Youtap bermanfaat untuk meningkatkan omzet usaha. Melalui aplikasi ini, kamu bisa menerima pembayaran non tunai dari para pelanggan. Selain itu, juga dapat mencetak struk pembelian sehingga membuat pelanggan lebih puas. Kamu bisa mulai usaha dengan menggunakan aplikasi Youtap.

Silahkan isi form untuk mendownload e-book!
Link download akan muncul otomatis setelah mengisi data.
Terima kasih! Silahkan download e-book berikut.
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Postingan Terkait

Kembali ke Halaman Utama